Minggu, 17 Januari 2016

‘Sentence’ dan ‘Fragment’ in English Writing: Bagaimana Membedakannya?

Sentence and fragments? Hm, apa dan bagaimana sih itu? Apakah masih ada yang bertanya seperti ini?
Okay, hari ini, mumpung lagi liburan saya coba pos kembali tulisan saya tentang bagaimana belajar membuat tulisan dalam bahasa Inggris, khususnya tentang sentence and fragment

Kenapa Bahasa Inggris sih? Iya, soalnya suka Bahasa Inggris.. :D 

So just check this out ya?
Menulis merupakan satu dari empat ketrampilan berbahasa yang dipelajari oleh setiap orang yang belajar bahasa. Dibandingkan dengan ketrampilan berbahasa yang lain yakni mendengarkan (listening), berbicara (speaking) dan membaca (reading), menulis (writing) oleh sebagian besar orang dianggap sebagai ketrampilan yang paling sulit dikuasai (disamping listening tentu saja).

Hal ini dikarenakan untuk bisa menulis dengan baik diperlukan berbagai penguasaan komponen bahasa seperti tata bahasa dan kosa kata. Disamping itu, penguasaan akan penggunaan tanda baca, kapitalisasi, penyusunan ide dan lain sebagainya juga mutlak diperlukan untuk bisa membuat sebuah tulisan/karangan yang baik dan mudah dipahami.

Untuk bisa menghasilkan produk tulisan yang baik, seseorang harus mampu merangkai kata-kata (words) menjadi kalimat yang bermakna dan berkorelasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini bukanlah sesuatu hal yang mudah terutama bila harus menulis dalam bahasa Inggris yang notabenenya bukan bahasa ibu kita. Tapi dengan semakin sering berlatih, menulis akan menjadi sesuatu hal yang menyenangkan yang akan semakin meningkatkan ketrampilan dalam menuangkan ide melalui tulisan.

Kaitannya dengan tulisan berbahasa Inggris, seringkali kita menemukan kalimat dalam karangan yang terasa masih kurang ataupun belum sepenuhnya bermakna. Hal ini dikarenakan masih ada bagian dari kalimat yang hilang ataupun belum lengkap yang biasanya ditemukan pada tulisan mereka-mereka yang sedang belajar menulias Bahasa Inggris. Istilah yang tepat untuk menggambarkan rangkaian kata yang seperti ini adalah fragment. Banyak English learners pemula yang masih merasa kesulitan membedakan antara fragment dan sentence atau kalimat yang berakibat terhadap makna kalimat yang masih ambigu atau tidak jelas.

Dalam hal berbahasa, kalimat dikenal sebagai sekumpulan kata yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang mengandung makna yang komplit/jelas. Dalam hal ini, sebuah susunan kata disebut kalimat bilamana setidaknya ada satu subjek dan satu predikat dan mengandung makna yang lengkap. Artinya, sesingkat apapun sebuah susunan kata, ia akan bisa disebut kalimat manakala memenuhi syarat-syarat tersebut. Sementara bilamana tidak, ia akan dikategorikan sebagai fragment yang merupakan kumpulan kata yang tidak mengungkapkan makna yang jelas. 

Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut:
a. The book which is on the table and has a beautiful picture on its cover.

b. He cries.

c. He knocks.

Dalam contoh (a), meskipun susunanya terdiri atas sekian banyak kata, tapi ia tidak bisa disebut sebagai kalimat. Susunan ini hanyalah sebuah fragment yang masih harus diberikan tambahan agar bisa disebut kalimat. Dalam susunan ini, the book adalah subjek dan sisanya (which is on the table and has a beautiful color on its cover) adalah modifier yang menjelaskan buku. Jadi belum ada predikat dalam kalimat tersebut. 

Sementara contoh (b), walaupun hanya terdiri atas dua kata ia tetap kita sebut sebagai kalimat karena mengandung subjek, predikat dan mengungkapkan makna yang jelas. He adalah subjek dan cries adalah predikat. Kita tidak perlu menambahkan objek apapun dikarenakan cry adalah kata kerja yang sifatnya intransitive (tidak memerlukan objek). 

Bagaimana dengan c? Kalau dianalisa, c sudah mempunyai subjek (he) dan predikat (knocks). Namun ia belum sepenuhnya merupakan kalimat bilamana ia berdiri sendiri dan tidak berada dalam suatu konteks apapun. Hal ini karena he knocks belum bisa mengungkapkan makna secara komplit, masih ada bagian dari susunan itu yang hilang - dalam hal ini adalah objek yang akan membuat pembaca bertanya, what does he knock?. Dalam contoh ini knocks adalah kata kerja (verb) yang sifatnya adalah transitive yang semestinya ada objek setelahnya. Jadi kalimat c akan kita sebut sebagai kalimat seutuhnya manakala ada tambahan objek misalnya he knocks the door.

Kesimpulannya adalah sesingkat apapun susunan kata, ia akan disebut kalimat manakala ada subjek, predikat dan mengungkapkan makna yang jelas. Objek tidaklah menjadi keharusan untuk selalu ada dalam kalimat tapi tergantung pada jenis kata kerja yang dipakai: transitive atau intransitive. Transitive artinya memerlukan objek dan intransitive artinya tidak memerlukan objek.
Semoga bermanfaat, khususnya untuk mereka yang sedang belajar merangkai kata dan menulis dalam bahasa Inggris.  

Keep on learning guys!! [nr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar